Tiap rumah pasti menghasilkan limbah
rumah tangga berupa sampah. Baik itu sampah organik atau sampah
anorganik yang harus kita pilah-pilah sebelum dibuang di tempat
pembuangan sampah sementara.
Maka sudah selayaknya tiap rumah dilengkapi tempat sampah sesuai dengan jenisnya. Sampah organik seperti sisa daun atau sayuran bisa di tempatkan di bak sampah berwarna hijau, kelak sampah dari bak ini dipilah lagi untuk diolah menjadi pupuk kompos.
Sampah anorganik seperti kertas, kayu dan plastik ditempatkan di bak sampah berwarna kuning yang kelak bisa dipilah untuk didaur ulang menjadi aneka kerajinan tangan. Sampah anorganik berbahaya seperti pecahan kaca, botol bekas, paku, isi hekter dan benda-benda tajam lainnya di simpan di bak sampah berwarna merah.
Maka sudah selayaknya tiap rumah dilengkapi tempat sampah sesuai dengan jenisnya. Sampah organik seperti sisa daun atau sayuran bisa di tempatkan di bak sampah berwarna hijau, kelak sampah dari bak ini dipilah lagi untuk diolah menjadi pupuk kompos.
Sampah anorganik seperti kertas, kayu dan plastik ditempatkan di bak sampah berwarna kuning yang kelak bisa dipilah untuk didaur ulang menjadi aneka kerajinan tangan. Sampah anorganik berbahaya seperti pecahan kaca, botol bekas, paku, isi hekter dan benda-benda tajam lainnya di simpan di bak sampah berwarna merah.
Salah satu sampah dari bak sampah berwarna kuning diantaranya kertas
untuk dijadikan kertas daur ulang sebagai bahan dasar pembuatan
kerajinan seperti kartu undangan, kotak cendera mata, bingkai photo dan
lain-lain. Kemudian sampah plastik juga bisa di daur ulang menjadi tas,
jas hujan dan aneka kerajinan tangan lainnya yang bermanfaat.
Pertama:
Siapkan satu bekas bungkus kopi instan merek apa saja. Potong menjadi dua bagian selebar 4 cm.
Ke dua:
Potongan bekas bungkus kopi selebar 4 cm tersebut di lipat ke arah dalam
sepanjang 1 cm di kedua sisinya sehingga menghasilkan pita plastik
selebar 2 cm. Buat pita seperti ini sebanyak minimal 1000 buah dari 500
bungkus bekas kopi instan.
Ke tiga:
Ambil 4 buah pita dan anyam seperti membuat baling-baling.
Ke empat:
Pada baling-baling yang sudah terbentuk selanjutnya tambahkan pita
lainnya satu-persatu dan jangan lupa membuat sudut tegak vertikal agar
bisa dianyam ke arah atas. Bila proses ini diabaikan maka anyaman hanya
akan berbentuk seperti tikar saja dan tidak berupa keranjang. Atur lebar
dan tinggi anyaman sesuai kebutuhan.
Ke lima:
Setelah keranjang atau tas cantik Anda selesai, bagian dalam tas dapat
ada beri lapis dari kain perca agar tidak bolong-bolong atau biarkan
seperti itu supaya tetap orsinil dan antik.
SDN Gunungpuyuh CBM Sukabumi merupakan sekolah calon model adiwiyata
yang menerapkan pelajaran berbudaya lingkungan pada kurikulum muatan
lokalnya. Saat ini SDN Gunungpuyuh CBM dipimpin oleh Hj. Neni
Mulyaningsih, S.Pd, M.MPd, dengan guru pembina Lingkungan Hidup Ecih
Rubiah, S.Pd.
No comments:
Post a Comment